Santri dan Kiai di Gunungkidul Deklarasikan Pemilu Damai

Santri dan kiai di DIY siap menjaga pelaksnaaan Pemilu 2019 secara damai. Hal ini disampaikan oleh Ketua Pengurus Wilayah Rabithah Ma’ahid Islamiyah (PWRMI) Nahdlatul Ulama DIY, Fairuzi Afik Dahlar, di sela-sela kegiatan Istigasah dan Peringatan Hari Lahir ke-69 NU di Pondok Pesantren Al Mumtaz, Dusun Kerjo, Desa Beji, Kecamatan Patuk, Minggu (7/4/2019).

“NU berserta elemen kiai dan santri siap melaksanakan pemilu secara aman dan damai,” kata Fairuzi, Minggu.

Dia menjelaskan komitmen menjaga kedamaian dalam pemilu tidak lepas dari peranan pesantren yang dapat menentukan arah politik pada saat ini. Terlebih lagi, ungkap Fairuzi, santri dan kiai memiliki sejarah panjang dalam memperjuangkan kemerdekaan hingga sekarang ini. “Semakin dekat dengan hari pencoblosan maka suasana semakin memanas sehingga dibutuhkan elemen pendingin agar pelaksanaan pemilu dapat berjalan dengan aman damai,” tuturnya.

Menurut dia, di dalam deklarasi ini para santri tidak hanya berkomitmen untuk menjaga pelaksanaan pemilu, tetapi juga setia pada Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain itu, santri juga bersedia menjaga sikap toleransi di tengah-tengah masyarakat sehingga persatuan dan kesatuan tetap dijaga.

Hal tak jauh berbeda disampaikan oleh Wakil Ketua PWNU DIY, Fahmi Akbar Idris. Menurut dia, istigasah dan deklarasi damai diselenggarakan untuk mewujudkan ketenangan masyarakat menjelang pemilu. Masyarakat diminta untuk tidak golput dan tidak mudah percaya terhadap berita bohong maupun ujaran kebencian yang marak. “Setop berita bohong dan kami akan memeranginya. Pesta itu ya senang-senang, jangan sampai ujaran kebencian memengaruhi publik,” katanya.

Fahmi menuturkan kondisi pada saat ini masih sangat kondusif. Namun, ia mengingatkan kepada masyarakat untuk memiliki sifat yang dewasa dan menghargai adanya perbedaan. “Jangan sampai ada bentrokan antarpendukung, karena bisa menyebabkan perpecahan antarwarga. Jika ini sampai terjadi, malah akan merugikan diri sendiri dan bangsa Indonsia di mata dunia Internasional,” katanya.

Kapolres Gunungkidul, AKBP Ahmad Fuady, menegaskan jajarannya berkomitmen untuk menjaga agar pelaksanaan pemilu berjalan dengan aman dan damai. Untuk pengamanan, Fuady menyatakan Polres Gunungkidul mengerahkan 745 personel selama pemilu berlangsung. “Kami juga mendapat dukungan dari Polda DIY. Kami berharap masyarakat juga ikut berpartisipasi menjaga ketertiban dan keamanan di wilayah masing-masing,” katanya.

 

sumber: HarianJogja.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *