Sebagai upaya untuk antispasi dampak perubahan iklim berupa kekeringan yang bisa jadi tidak ada hujan atau menghadapi datangnya musim kemarau secara tiba-tiba, sementara pertanaman padi masih membutuhkan pengairan, maka masyarakat Desa Wareng, khususnya Kelompok Tani Tirto Mulyo mengembangkan sumur dangkal secara swadaya.
Menurut Sumaryo, ketua kelompok tani, kelompoknya membangun sendiri sumur dangkal karena sangat membutuhkan pasokan pengairan untuk tanaman padinya jika terjadi hilangnya curah hujan mendadak seperti yang terjadi saat ini. Dengan adanya pengairan sumur, sawahnya tetap tersedia air untuk padi yang mulai bunting/fase generatif.
Pada Kamis (21/2), Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul secara langsung meresmikan sumur dangkal Kelompok Tani Tirto Mulyo sesuai permintaan kelompok tani karena keberhasilan membangun sumur dangkal swadaya. Sumur dangkal dengan pompa submersible dibangun dengan total biaya secara swadaya sebesar Rp 50.000.000,- dengan perincian instalasi listrik menelan biaya Rp 35.000.000,- dan sisanya untuk pompa dan pengeboran. Turut hadir pada acara tersebut Camat Wonosari, Kepala Desa Wareng, Ketua Gapoktan Wareng dan anggota kelompok tani.
Kondisi tanaman padi yang diusahakan kelompok cukup bagus karena tersedianya air dan luasan yang dapat dialiri mencakup 5 sampai 10 ha. Pada sambutanya, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, Ir. Bambang Wisnu Broto, mengapresiasi semangat petani khususnya Kelompok Tani Tirto Mulyo yg telah berhasil membangun instalasi sumur dangkal secara swadaya, semoga pertanian padinya dan hortikultura tambah maju dan meningkatkan pendapatan petani. Beliau juga berharap semoga semangat kelompok ini menginsiprasi kelompok lain untuk bergerak swadaya dalam pengembangan kelompok.
sumber: DISPERTAN Gunungkidul