Bupati Hadiri Harlah Ponpes Darul Qur’an ke20

Senin, (21/01), Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Quran menyelenggarakan peringatan Hari Kelahiran (Harlah) ke 20.

Kegiatan yang berlangsung di aula Ponpes tersebut dihadiri Bupati Hj. Badingah S.Sos., Perwakilan Bank Indonesia (BI) DIY, Budi Hanoto, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag), H. Aidi Johansyah, M.A., Ketua PCNU Drs. H. Arif Gunadi M.Pdi., Ustadz KH. Bardan Usman M.PdI., sesepuh pondok, alim ulama dan undangan.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Gunungkidul, Badingah, S.Sos., mengatakan, Ponpes Darul Qur’an sudah memberikan kontribusi dalam pendidikan dan syiar agama.

“Harapannya santri bisa berkembang dan memiliki keterampilan. Sehingga membentuk santri yang cerdas,” ujar Badingah.

Sehingga, lanjut Badingah, santri dapat menjadi pemimpin umat.

Tasyakuran ditandai pemotongan tumpeng oleh Hj. Badingah, kemudian diserahkan kepada Pimpinan Ponpes Darul Qur’an KH. Kharis Masduki M.Pdi.

Bersamaan dalam acara tersebut, diserahkan pula penghargaan kepada sejumlah guru berprestasi, serta satu orang guru yang berhak memperoleh hadiah umroh.

Dalam kesempatan yang sama, KH. Kharis Masduki mengungkapkan, keberadaan pondok diharapkan memberikan manfaat bagi umat, bangsa dan negara.

“Awalnya jumlah santri hanya 7 anak dan memiliki 13 kamar. Hingga sekarang meningkat menjadi 1.300 santri,” kata Kharis Masduki menyampaikan perkembangan Ponpes.

Selain memiliki banyak santri, fasilitas dan layanan pendidikan juga semakin lengkap, mulai dari pengajian Al Qur’an, Raudhatul Athfal, Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Madrasah Aliyah (MA), SMK, dan Tahfidz Al Qur’an.

Pihaknya menambahkan, keberadaan pondok juga mendapat dukungan dari Pemerintah, BUMN, dan swasta. Contohnya, BI saat ini juga masuk ke pondok melakukan pendampingan pemberdayaan ekonomi.

“Kini sudah memiliki minimarket dan memproduksi minuman halal,” imbuhnya bangga. Sementara itu, H. Aidi Johansyah menuturkan,

Ponpes Darul Quran pada usia 20 telah mengukir banyak prestasi. Salah satunya pada lomba MTQ nasional. Dimana salah satu santrinya memperoleh juara.

Keberadaan pondok sudah tidak diragukan lagu, selain membentuk generasi yang Islami, juga ikut mendukung terwujudnya Gunungkidul menjadi kawasan wisata terkemuka dan berbudaya.

Perwakilan BI, Budi Hanoto menyatakan, pendampingan dan pemberdayaan ekonomi yang dilaksanakan dimaksudkan agar pondok nantinya dapat berdiri mandiri.

“Kepemilikan minimarket tentu sangat bermanfaat bagi keluarga dan lingkungan pondok,” tukasnya.

 

sumber: Web Portal Gunungkidul

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *