TELAAH PUSTAKA BUDAYA JAWA “PENGEMBANGAN KERAGAMAN LOKAL KONTEN PERPUSTAKAAN KABUPATEN/KOTA SE-DIY

Dinas Perpustakaa dan Kearsipan Kabupaten Gunungkidul yang dalam hal ini diwakili oleh Chrisfanti Yuliana, S.Sos., Siti Indarwati, SIP., dan Fendi Kurniawan mengikuti kegiatan Telaah Pustaka Budaya Jawa yang ke-6 pada hari Selasa tanggal 4 Desember 2018 di Ruang Seminar Lantai 3 Grhatama Pustaka Balai Layanan Perpustakaan BPAD DIY dalam rangka pengembangan Center of Excellence Budaya Jawa tahun 2018 yang diselenggarakan oleh Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta. Adapun narasumber yang dihadirkan yaitu Kepala Dinas Perpustakaan dan Sleman Ir. A.A. Ayu Laksmi Dewi Tri Astika Putri, MM. dan Prof. Dr. Suwardi Endraswara, M.Hum. dari Universitas Negeri Yogyakarta.

Pada diskusi materi pertama yang disampaiakan oleh Ir. A.A. Ayu Laksmi Dewi Tri Astika Putri, MM. dibahas mengenai kewajiban perpustakaan dalam menggali konten lokal seperti yang telah diamanatkan pada Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan Pasal 8 Pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota berkewajiban: (f) menyelenggarakan dan mengembangkan perpustakaan umum daerah berdasarkan kekhasan daerah sebagai pusat penelitian dan rujukan tentang kekayaan budaya daerah di wilayahnya. DPK Kabupaten Sleman telah bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman dalam mendokumentasikan upacara-upacara adat, biografi tokoh, kuliner, busana, bangunan bersejarah, flora fauna, hasil pertanian, dan kerajinan-kerajinan di Kabupaten Gunungkidul. Selain itu mengadakan layanan dan kegiatan berbasis budaya.

Pada materi kedua yang disampaikan oleh Prof. Dr. Suwardi Endraswara, M.Hum. dibahas tentang Toponimi Yogya. Kita harus bisa menunjukkan kekhasan yang ada di tempat kita. Toponimi (kekhasan) Yogya adalah Tugu Yogya. Ada beberapa hal yang sebaiknya dilakukan di perpustakaan Kabupaten/Kota yaitu Pembuatan Ensiklopedi suatu daerah misalnya Ensiklopedi Gunungkidul, Perpustakaan perlu menyediakan alunan musik yang berisi lagu-lagu konten lokal seperti gambang suling, Perpustakaan perlu mengadakan lomba pembuatan lagu maskot perpustakaan dengan menggunakan dana keistimewaan, Perpustakaan menyediakan koleksi permainan tradisional seperti egrang bambu/bathok, benthik, dhakon, dan lain-lain serta Perpustakaan hendaknya memiliki taman (tanaman dan bunga hidup) dan yang terakhir  Perpustakaan perlu menyediakan kantin makanan-makanan lokal.

Kesimpulan dalam Telaah Pustaka Budaya Jawa ini bahwa layanan perpustakaan, konten, gedung, dan pelayanannya harus mengutamakan budaya lokal.

 

sumber: DPK Gunungkidul

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *