Seminar KORPRI Kabupaten Gunungkidul tentang Netralitas ASN dalam Pemilu 2019, pada kesempatan ini sekaligus membicarakan Gejala Pencegahan Penyakit Kanker. Kegiatan yang disponsori Pengurus KORPRI Kabupaten Gunungkidul, diselenggarakan di GOR Siyono, Playen, Rabu (31/10).
Agus Priyanto, SH., M.M., Ketua Harian KORPRI Kabupaten Gunungkidul menyampaikan, kegiatan ini untuk meningkatkan pemahaman tentang netralitas ASN pada Pemilu 2019 dan Gejala kanker yang menjadi salah satu penyakit yang penderitanya semakin tinggi.
Sementara itu, sambutan Bupati Gunungkidul, yang dibacakan Sekretaris Daerah Gunungkidul Ir. Drajad Ruswandono, M.T., menyampaikan, kegiatan ini sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas ASN dalam melaksanakan tugas dan pengabdiannya.
Terkait Pemilu Tahun 2019 agar ASN dapat bertindak dan bersuara netral, namun ASN juga memiliki hak pilih.
Bawaslu Kabupaten Gunungkidul akan memberikan kisi-kisi tentang aturan agar ASN agar terhindar dari permasalahan hukum, berkaitan dengan netralitas dalam Pemilu yang akan datang.
Selain membahas netralitas ASN, Sekda, juga menyampaikan, ASN harus meningkatkan pengetahuan kualitas hidup dengan menerapkan pola hidup yang sehat dengan senantiasa menjaga kebugaran fisik sehingga dapat melaksanakan tugas tugas dengan baik.
“Penyakit kanker memiliki tingkat kematian yang tinggi hal ini dipicu oleh pola hidup yang tidak sehat,” jelasnya.
Upaya preventif, merupakan cara yang efektif untuk mencegah penyakit kanker stadium yang lebih tinggi dengan melaksanakan deteksi dini untuk pengobatan awal.
“Melalui seminar ini harapannya ASN dapat mengenal gejala sehingga dapat mencegah dan melakukan pola hidup yang baik,” pungkasnya.
Ditempat yang sama, Narasumber dr. Ardhanu Kusumanto Sp.og, dari Rumah Sakit Sardjito Yogyakarta, menjelaskan, Penyakit tumor adalah pertumbuhan sel yang tidak normal dan membesar dan jenisnya meliputi Jinak dan Ganas, Jinak seperti kutil Rahim yang disebut Mioma. Sedangkan kanker ganas sifatnya menghancurkan jaringan sekitar dan susah dilepas, dapat berkembang yang menyebabkan mutasi DNA (perubahan sel), hal ini dapat disebabkan dari asap atau zat kimia dan sejenisnya.
Ardanu juga menjelaskan, upaya pencegahan kanker diantaranya, dengan melakukan deteksi dini untuk penanganan awal agar dilakukan inspeksi visual dengan melalui pelatihan.
Selain itu menjaga pola hidup yang sehat, serta menghindari zat- zat yang dapat meningkatkan faktor resiko kanker seperti merokok dan lainnya. “Dan saya mengajak kepada semuanya, agar melakukan pola memasak yang benar, tidak menggunakan bahan pengawet, mengatur suhu yang pas, agar bahan yang kita masak tidak berubah menjadi zat kimia yang membahayakan”, pungkasnya.
sumber: Web Portal Gunungkidul