Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi (Pustekkom) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia memberikan penghargaan Anugerah Kita Harus Belajar (Kihajar) 2018 kepada 5 Gubernur, 7 Walikota dan 4 Bupati, yang berprestasi dalam memajukan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pendidikan di daerahnya masing-masing. Penghargaan tersebut diberikan oleh Sekretaris Jenderal Kemendikbud, Didik Suhardi, pada Malam Anugerah Kihajar ke-7 tahun 2018, di Jakarta, Jumat (12/10)
“Proses penilaian dilakukan sejak Juni hingga Agustus 2018 oleh tim juri dari kalangan perguruan tinggi, pakar TIK, komunitas TIK dan kalangan internal Kemdikbud, yaitu Pustekkom. Setelah melalui proses penilaian oleh tim juri, ditetapkan nama penerima anugerah berdasarkan 4 kategori yaitu: 1) Utama; 2) Madya; 3) Pertama 4) Khusus”, ujar Gogot.
Bupati Gunungkidul, Hj Badingah SSos menerima penghargaan Anugerah Kihajar 2018 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, karena dianggap peduli mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi di bidang pendidikan. “Alhamdulillah Ibu Badingah termasuk salah satu dari sembilan bupati/wali kota di Indonesia yang menerima Anugerah Kihajar 2018,” kata Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi, Supriyanto, SE, MT, yang dihubungi via telepon Jumat malam (12/10).
Supriyanto menambahkan Senin (15/10) setelah apel Pagi, akan diselenggarakan konferensi Pers di rumah dinas Bupati, dalam rangka klarifikasi dan penjelasan mengenai anugerah Kihajar 2018, semoga semua insan pers yang ada di Kabupaten Gunungkidul bisa ikut bergabung.
Selain itu, penghargaan juga diberikan kepada para pemenang Kuis Kihajar, Lomba Mobile Kihajar, Radio Peduli Pendidikan dan Kebudayaan, Ensiklomedia, Membatik (membuat bahan belajar berbasis TIK), serta Duta Rumah Belajar. Alhamdulillah Guru SMP Negeri 1 Wonosari Kabupaten Gunungkidul, Sigit Suryono, MPd pun mendapat nominasi Duta Rumah Belajar 2018 Terinovatif.
Menurut Sigit, Rumah Belajar merupakan satu perangkat, satu sistem yang telah dibuat dan dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk memperluas, memperkaya, memperdalam, dan mempercepat ilmu pengetahuan bagi guru maupun siswa. “Tugas saya sebagai Duta Rumah Belajar antara lain bisa mensosialisasikan, memanfaatkan, maupun memberikan kontribusi berupa media pembelajaran yang dapat digunakan untuk menambah koleksi sumber belajar, sehingga dapat menumbuhkan semangat berbagai demi kemajuan pendidikan pada umumnya, khususnya di Kabupaten Gunungkidul”, pungkas Sigit.
sumber: Web Portal Gunungkidul