Permasalahan kependudukan masih menjadi salah satu bidang yang cukup banyak menimbulkan dampak negatif dan hambatan dalam pembangunan di Indonesia. Diantara permasalahan kependudukan, yaitu tingginya populasi penduduk Indonesia, tingginya pertumbuhan penduduk serta persebaran penduduk yang tidak merata.
Bupati Gunungkidul dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan menyambut baik, ditetapkannya SMA Negeri 2 Wonosari sebagai salah satu Sekolah Siaga Kependudukan di Kabupaten Gunungkidul. Bupati berharap Sekolah Siaga Kependudukan ini menjadi pemicu perilaku positif generasi muda dan para siswa sekolah menengah, sehingga terhindar dari masalah kependudukan. “Saya berharap para siswa di Gunungkidul menjadi “Generasi Berencana”, yaitu generasi muda yang selalu merencanakan masa depan dengan baik, dan diwujudkan dengan kerja keras dan komitmen kuat”, katanya.
Dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan pengetahuan dan menumbuhkan kesadaran akan masalah kependudukan sejak dini agar generasi muda mulai merancang atau memiliki planning masa depan dengan baik, guna menghindari permasalahan kependudukan di kemudian hari. Generasi yang memiliki perencanaan matang, generasi muda akan menjadi generasi berencana atau melakukan perencanaan masa depan yang lebih baik dan konkrit, diantaranya : berencana menghindari pernikahan usia dini.
Program edukatif bagi masyarakat dan generasi muda yang dirintis oleh BKKBN salah satunya dengan membentuk Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) serta Pojok Kependudukan di sekolah-sekolah menengah atas. Program ini menjadi wahana edukasi praktis dan akomodatif, bagi para siswa sekolah khususnya sekolah menengah.
sumber: Web Portal Gunungkidul