Edukasi Dini Siaga Kependudukan Di SMAN 2 Wonosari

Permasalahan kependudukan masih menjadi salah satu bidang yang cukup banyak menimbulkan dampak negatif dan hambatan dalam pembangunan di Indonesia. Diantara permasalahan kependudukan, yaitu tingginya populasi penduduk Indonesia, tingginya pertumbuhan penduduk serta persebaran penduduk yang tidak merata.

Salah satu solusi kependudukan bersifat jangka panjang dan berkelanjutan dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan kependudukan adalah melalui program edukasi sejak dini sehingga dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat, terutama generasi muda, terhadap masalah-masalah kependudukan, dan mulai terlibat dalam mengantisipasinya sejak dini.
Bertempat di SMA Negeri 2 Wonosari, Kepala Dinas P3AKBPM&D Kabupaten Gunungkidul, Sujoko, SSos, MSi, mewakili Bupati melaunching Sekolah Siaga Kependudukan dan Pojok Kependudukan, Kamis (11/10). Dihadiri oleh Dinas Pendidikan, Pemuda, & Olah Raga D.I Yogyakarta yang diwakili Kepala Balai Dikmen, Kepala BKKBN Propinsi D.I yogyakarta Forkompimca Kecamatan Wonosari, Kepala Sekolah, para guru serta siswa siswi SMAN 2 Wonosari .

Bupati Gunungkidul dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan menyambut baik, ditetapkannya SMA Negeri 2 Wonosari sebagai salah satu Sekolah Siaga Kependudukan di Kabupaten Gunungkidul. Bupati berharap Sekolah Siaga Kependudukan ini menjadi pemicu perilaku positif generasi muda dan para siswa sekolah menengah, sehingga terhindar dari masalah kependudukan. “Saya berharap para siswa di Gunungkidul menjadi “Generasi Berencana”, yaitu generasi muda yang selalu merencanakan masa depan dengan baik, dan diwujudkan dengan kerja keras dan komitmen kuat”, katanya.

Dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan pengetahuan dan menumbuhkan kesadaran akan masalah kependudukan sejak dini agar generasi muda mulai merancang atau memiliki planning masa depan dengan baik, guna menghindari permasalahan kependudukan di kemudian hari. Generasi yang memiliki perencanaan matang, generasi muda akan menjadi generasi berencana atau melakukan perencanaan masa depan yang lebih baik dan konkrit, diantaranya : berencana menghindari pernikahan usia dini.

Program edukatif bagi masyarakat dan generasi muda yang dirintis oleh BKKBN salah satunya dengan membentuk Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) serta Pojok Kependudukan di sekolah-sekolah menengah atas. Program ini menjadi wahana edukasi praktis dan akomodatif, bagi para siswa sekolah khususnya sekolah menengah.

 

sumber: Web Portal Gunungkidul

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *